Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

UJI HALAL PRODUK PANGAN, Papers of Food Science and Technology

Teknologi molekular yang dapat digunakan sebagai metode identifikasi kontaminan daging babi/celeng pada daging dan makanan olahan secara cepat/rapid test adalah teknik PCR, yang terbagi kedalam konvensional PCR, Multiplex PCR, maupun yang terbaru adalah Real-Time PCR

Typology: Papers

2021/2022

Available from 01/10/2023

udiniuiuiu
udiniuiuiu 🇮🇩

10 documents

1 / 13

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PANGAN
ACARA V
UJI HALAL PRODUK PANGAN
Nama : Muhamad Nur Solakhudin
NIM : 24020220130026
Kelompok : 3
Hari, tanggal : Kamis, 20 Oktober 2022
Asisten : Aulia Novianti
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
PS BIOTEKNOLOGI-DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd

Partial preview of the text

Download UJI HALAL PRODUK PANGAN and more Papers Food Science and Technology in PDF only on Docsity!

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PANGAN

ACARA V

UJI HALAL PRODUK PANGAN

Nama : Muhamad Nur Solakhudin NIM : 24020220130026 Kelompok : 3 Hari, tanggal : Kamis, 20 Oktober 2022 Asisten : Aulia Novianti

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI

PS BIOTEKNOLOGI-DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ACARA V

UJI HALAL PRODUK PANGAN

I. TUJUAN

Mengetahui cara deteksi halal pada produk pangan dengan PCR. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk Pangan Halal Makanan telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Setiap makanan yang dikonsumsi biasanya mencerminkan gaya hidup, budaya, agama, dan kesehatan suatu kelompok masyarakat. Dalam komunitas umat muslim, keputusan untuk mengonsumsi suatu makanan bergantung pada status kehalalannya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999, Produk pangan halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan yang haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, baik yang menyangkut bahan baku pangan, bahan tambahan pangan, bahan bantu dan bahan penolong lainnya termasuk bahan pangan yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan iridiasi pangan dan yang pengelolaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum agama Islam. Dalam terminologi Islam, konsumsi daging babi, bangkai, darah dan turunannya, alkohol dan semua bahan berbahaya bagi kesehatan manusia dilarang dan diidentifikasi sebagai haram (tidak diperbolehkan). Makanan yang bebas dari unsur unsur tersebut disebut halal. Evaluasi zat dan metode yang tepat dalam pengolahan makanan didefinisikan sebagai persyaratan halal atau prinsip halal (Perdani et al., 2022). 2.2 Metode Analisis Halal Produk Pangan 2.2.1 Gas Chromatograhpy-Mass Spectrometry (GC-MS) GC-MS adalah kependekan dari Gas Chromaography Mass Spektrofotometry. Instrumen alat inimerupakan gabungan alat yang terdiri dari alat GC dan MS. Sampel yang hendak diperiksa diidentifikasi dahulu

MIR dan NIR paling umum digunakan, sedangkan ATR digunakan sebagai analisis lanjutan untuk mendeteksi kontaminan makanan karena persiapan sampel yang lebih sedikit (Andriyani et al., 2019). 2.2.3 Polimerase Chain Reaction (PCR) Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah teknologi dalam bidang biologi molekuler yang digunakan untuk memperbanyak salinanan sepotong DNA di bagian tertentu sehingga menghasilkan ribuan hingga jutaan salinan dari urutan DNA tertentu. PCR adalah teknik penggandaan atau amplifikasi sekuen DNA spesifik secara invitro dengan jalan polimerisasi secara simultan dengan primer yang komplementer dengan untai DNA target. Salah satu jenis PCR adalah Multiplex PCR, yaitu salah satu metode PCR yang secara bersamaan dapat memperbanyak suatu gen dalam satu kali reaksi. Multiplex PCR meningkatkan efisiensi dan keandalan untuk analisis simultan berbagai spesies hewan. Selain itu, multiplex PCR bekerja pada target secara bersamaan yang dapat mengurangi biaya dan waktu. Uji multiplex PCR menggunakan mitokondrial ND5, ATPase, dan cytochrome b (cytb) untuk deteksi lima spesies daging yang dilarang daam Islam untuk dimakan. Multiplex PCR menargetkan mitokondria ND2, 16S rRNA, dan cytb adalah metode yang akurat untuk membedakan daging bebek, babi, sapi, dan domba dalam produk makanan olahan. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi daging anjing, kucing, dan harimau menggunaka cytb dalam produk makanan dan kosmetik (Andriyani et al.,

III. METODE

3.1 Alat

  1. Minitube
    1. Aluminium Foil
    2. Microtube
    3. Neraca Analitik
    4. Pengaduk Kaca
    5. Spatula
    6. Alat Penggerus
    7. Gelas Erlenmayer
    8. Gelas Ukur 100 Ml
    9. Gelas Beaker
    10. Corong
    11. Mikropipet
    12. Alat Sentrifuge
    13. UV Transluminator
    14. Thermocycler
    15. Lemari Pendingin
    16. Seperangkat Elektroforesis
    17. Spektrofotometer 3.2 Bahan
  2. Produk pangan seperti bakso, sosis, daging babi sebagai kontrol positif,
  3. Daging sapi sebagai kontrol negative
  4. Go Taq Green Master Mix®
  5. KIT Promega®
  6. Primer babi (Primer forward : 5’-CTT GCA AAT CCT AAC AGG CCT G3’ Primer reverse : 5’-CGT TTG CAT GTA GAT AGC GAA TAA C- 3’)
  7. Ethanol 70%
  8. Buffer TAE
  9. DNA ladder
  1. Ditambahkan GoTaq Green 12,5 μL di suspensi 7x, template DNA 2,5 μL ditambahkan 8 μL Nucleic Free Water dan di vortex selama 10s
  2. Proses PCR dilakukan pada kondisi Pre-Denaturation : 98ºC – 2 min, Denaturation : 95ºC – 30 sec, Annealing : 60ºC – 30 sec, Extention : 72ºC – 40 sec, dan Post-Extention : 72ºC – 5 min sebanyak 40 siklus. 3.1.4 Elektroforesis
  3. Proses elektroforesis dilakukan dengan menggunakan agarose 2% yang ditambahkan pewarna Diamond Nucleic dye sebanyak 10 mL.
  4. Proses elektroforesis dilakukan pada 100 volt selama 30 menit. Digunakan DNA ladder 100 bp sebagai penanda.

IV. HASIL PENGAMATAN

No . Sampel bahan pangan Hasil Pengamatan Gel Elektroforesis Keterangan

Sosis sapi (Purwantoro et.al., 2022) Hasil amplifikasi fragmen DNA babi muncul pada sampel B karena pita nya menunjukan sejajar dengan kontrol positif babi. Hasil ini menunjukan bahwa ditemukan keberadaan cemaran babi pada sampel sosis sapi di kabupaten pandeglang

al., 2019), analisis biologi molekuler khususnya DNA yang menggunakan PCR memiliki kelebihan dibandingkan dengan menggunakan protein atau molekul lain yaitu karena DNA lebih stabil. Keuntungan utama penggandaan dengan PCR adalah kemampuan teknik ini untuk memperbanyak sekuen target pada preparasi DNA kasar atau RNA, sehingga tidak perlu dilakukan pemurnian cetakan. DNA relatif stabil dan masih terdapat pada banyak produk bahkan setelah pemrosesan produk makanan. Teknik PCR terbukti cepat dan spesifik dalam mendeteksi pemalsuan spesies. Teknologi molekular yang dapat digunakan sebagai metode identifikasi kontaminan daging babi/celeng pada daging dan makanan olahan secara cepat/rapid test adalah teknik PCR, yang terbagi kedalam konvensional PCR, Multiplex PCR, maupun yang terbaru adalah Real-Time PCR. Dari hasil visualisaisi terbentuk pita DNA untuk sapi 274pb dan untuk babi 398 pb (Matsunaga et al., 1999). Untuk produk B2 terbentuk pita DNA 398pb yang terindifikasi mengandung DNA babi, sedangkan untuk H2, K2, J2, dan S2 terbentuk pita 274pb yang artinya produk tersebut teridentifikasi mengandung sapi dan tidak teridentifikasi mengandung babi. Berdasarkan hasil diatas amplifiksi DNA sampel sosis yang diperoleh terdapat 4 sampel dengan kode H2, J2, K2, S2 berhasil teramplifikasi mengandung DNA sapi dan 1 sampel dengan kode B2 berhasil teramplifikasi mengandung DNA babi. Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa sampel tersebut mengindikasi adanya pemalsuan produk pangan yang berasal dari daging babi. Menurut (Settanni et al., 2006) Suatu sampel DNA dikatakan spesifik dan berhasil diamplifikasi apabila hasil analisis elektroforesis menunjukan adanya pita tunggal DNA dengan ukuran yang sesuai dengan penanda yang telah diketahui sebelumnya. Hasil amplifikasi fragmen DNA babi muncul pada sampel B2 karena pita nya menunjukan sejajar dengan kontrol positif babi. Hasil ini menunjukan bahwa ditemukan keberadaan cemaran babi pada sampel sosis sapi di kabupaten pandeglang

VI. KESIMPULAN

Makanan halal merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh masyarakat muslim Indonesia. Makanan halal harus terbebas dari kandungan babi baik sebagai bahan dasar maupun dalam proses pembuatannya. Terdapat beberapa metode yang telah dikembangkan untuk mengetahui adanya kontaminasi kandungan babi pada suatu produk daging olahan, antara lain yaitu metode analisis Pork Detection Kit (PDK), EnzymLinked Immunosorbent Assay (ELISA), Polymerase Chain Reaction DNA (PCR), Gas Chromatography (GC), Gas Chromatography-Mass Spectrophotometri (GC-MS), Fourier Transform-Infrared Spectroscopy (FTIR). Cara mendeteksi adanya campuran daging babi dalam bahan pangan melalui amplifikasi DNA mitokondria dengan metode PCR ( Polymerase chain reaction ), yaitu dengan mendeteksi keberadaan gen sitokrom b (cyt b) dari babi.

LEMBAR PENGESAHAN

Semarang, 20 Oktober 2022 Mengetahui, Asisten Praktikan Aulia Novianti Muhamad Nur Solakhudin NIM. 24020219140081 NIM. 24020220130026