Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Design and Analysis of a Photovoltaic System for Hery Hartanto Building, Essays (university) of Engineering

This solution for pembangkit listrik

Typology: Essays (university)

2019/2020
On special offer
30 Points
Discount

Limited-time offer


Uploaded on 05/27/2020

muhammad-luthfi-1
muhammad-luthfi-1 🇮🇩

2 documents

1 / 14

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Dosen Pengasuh:
MUHAMMAD, S.T.,M.Sc
Disusun Oleh:
Muhammad Luthfi (180150136)
Mata Kuliah/Kelas:
Pembangkit Listrik/A3
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
Discount

On special offer

Partial preview of the text

Download Design and Analysis of a Photovoltaic System for Hery Hartanto Building and more Essays (university) Engineering in PDF only on Docsity!

Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Dosen Pengasuh:

MUHAMMAD, S.T.,M.Sc

Disusun Oleh:

Muhammad Luthfi (180150136)

Mata Kuliah/Kelas:

Pembangkit Listrik/A

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Pembangkit listrik tenaga surya merupakan suatu sistem pembangkit listrik dimana energi matahari diubah menjadi energi listrik dengan memanfaatkan teknologi photovoltaic. Sel Photovoltaic / Panel Surya Adalah alat utama yang berfungsi sebagai penangkap, pengubah, dan penghasil listrik. Ukuran dari alat ini hanya sekitar 5 X 5 atau 10 X 10 cm persegi namun memiliki kemampuan mengubah atau menghasilkan daya sebesar 1 - 2 Watt. Alat ini dirangkai menjadi beberapa susunan sel surya - disebut sebagai panel surya - sesuai besar daya yang diinginkan. Alat ini menghasilkan energi listrik DC. Controller Berfungsi untuk rnengatur besar tegangan sebelum dicatu ke beban, serta berfungsi sebagai charger untuk mengisi baterai dengan memanfaatkan energi berlebih dari PLTS. Inverter Alat ini berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi AC. Alat ini sangat penting karena sel surya menghasilkan energi listrik yang berupa DC. kWh Meter Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah kWh nya. Dalam perancangan PLTS ini, kWh Meter yang digunakan adalah kWh meter ekspor-impor. A. Komponen Sel Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Seiring dengan perkembangan sains dan teknologi saat ini, jenis-jenis teknologi dari sel suryajuga berkembang dengan berbagai inovasi. Dalam pembahasan kali ini, akan membahas cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (lapisan tipis).

Alat Pengatur Daya ( Charge Controllet ) Berfungsi mengatur aliran listrik dari panel surya ke batre/ACCU dan aliran listrik batre/ACCU ke peralatan yang rumahtangga yang akan digunakan.

  1. ACCU/Batre Benrfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban atau sebagai sumber tenaga beban.
  2. Inverter DC to AC Berfungsi untuk mengubah arus DC (dari ACCU) menjadi arus AC sebelum dialirkan menuju beban. B. Cara Kerja Sel Surya Sel surya (panel surya) konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe- p mempunyai kelebihan hole/proton (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material tipe- p,silikon didoping dengan atom boron. Sedangkan untuk tipe-n, silikon didoping dengan atom fosfor. Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron dan hole (proton) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktro tipe-p dan tipe-n berkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n menuju tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutup negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan proton ini maka akan terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susunan p-n junction ini akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sabagai listrik dan sebaliknya hole/proton bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang.

C. Sistem PLTS Dalam dunia kelistrikan, sistem PLTS secara garis besar dapt dibagi menjadi tiga, yaitu;

  1. Off Grid System Merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkauoleh jaringan PLN.sistem ini disebut juga dengan stand-alone PV sistem, yaitu sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian fotovoltaik modul untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan.
  2. On Grid/Grid Tie System Sistem ini menggunakan solar panel (panel fotovoltaik) untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini akan mengurangi tagihan listrik rumah tangga dan memberikan nilai tambah pada pemiliknya. Rangkaian ini akan tetap terhubung dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya untuk menghasilkan energi listrik semaksimal mungkn.
  3. Hybrid System Sistem ini menggunakan dua sistem atau lebih pembangkit listrik dengan sumber energi yang berbeda. Umumnya sistem pembangkit yang banyak digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro dan tenaga angin. Sistem ini merupakan salh satu alternatif sistem pembangkit yang tepat untuk diaplikasikan pada daerah-daerah yang sukar dijangkau oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN maupun PLTD. Sistem hybrid ni memanfaatkan renewable energi sebagai sumber utama (primer) yang dikombinasikan dengan genset atau lainnya sebagai sumber energi cadangan.

Gambar 1 Dimensi Atap Gedung Hary Hartanto Hasil identifikasi lokasi menunjukkan bahwa atap gedung Harry Hartanto masih terdapat banyak area kosong yang dapat dipakai untuk perancangan PLTS Gambar 2 Foto atap gedung Harry Hartanto Universitas Trisakti Penyusunan Spesifikasi Peralatan yang akan digunakan Panel Surya Dalam perancangan ini, digunakan panel surya yang tersedia di pasaran, dan sudah tersertifikasi untuk memudahkan dalam pemilihan peralatan. Panel surya yang digunakan adalah panel surya merk Shinyoku dengan daya 300 WP. Di bawah ini adalah spesifikasi panel surya tersebut. Merk : Shinyoku (Polycrystalline) Max. Power (Pmax) : 300W Max. Power Voltage (Vmp) : 36.2 V Max. Power Current (Imp) : 8.28 A Open Circuit Voltage (Voc) : 43,4 V Short Circuit Current (Isc) : 9.27 A Nominal Operating Cell Temp (NOTC) : 45±2oC Max. System Voltage : 1000V Max Series Fuse : 16A Weight: : 20.65 Kg

Dimension : 1956 x 992 x 40 mm Gambar 3 Panel surya Shinyoku polycrystallline 300 WP Inverter Dalam perancangan ini, digunakan inverter yang sudah ada di pasaran, dan sudah tersertifikasi untuk memudahkan dalam pemilihan peralatan. Inverter yang digunakan adalah inverter merk SMA dengan daya 20 kW. Di bawah ini adalah spesifikasi inverter tersebut. Merk : SMA

INPUT

Max. DC Power : 20440 W MPP voltage range / rated input voltage : 380 V to 800 V / 600 V Min. input voltage / start input voltage : 150 V / 188 V Max. input Current input A / Input B : 33 A / 33 A OUTPUT Rated power (at 230 V, 50 Hz) : 20000 W Max. AC apparent power : 20000 VA Max. efficiency / European Efficiency : 98.4 % / 98.0 % Gambar 4 Inverter SMA Sunny Tripower 20000 W Membuat

Rancangan PLTS

Pada pembuatan rancangan ini dilakukan dengan cara mendesain ulang layout atap gedung Harry Hartanto untuk penempatan panel surya dan juga rangka untuk perletakan panel surya dengan menggunakan aplikasi SolidWorks. Setelah komponen- komponen tersebut selesai didesain, maka dilakukan penggabungan desain dan juga penyesuaian ukuran untuk membuat rancangan akhir.

Gambar 6 Rancangan dudukan panel surya Analisa Output yang Dihasilkan Data di bawah ini adalah tabel rata-rata radiasi matahari perbulan untuk daerah Jakarta yang diambil dari situs resmi NASA (National Aeronautics and Space Administration). Dari tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa insolasi matahari setiap bulannya berbeda-beda. Dan insolasi matahari tertinggi adalah pada bulan Agustus, yaitu sebesar 5,03 [kWh/m^2 /day]. Dan insolasi matahari terendah adalah pada bulan Februari yaitu sebesar 2,67 [kWh/m^2 /day]. Dan rata-rata insolasi mataharai dalam setahun adalah sebesar 3.96 [kWh/m^2 /day].

Tabel 1. Rata-Rata Radiasi Normal Matahari per Bulan untuk Daerah
Jakarta per Periode 22 Tahun (Juli 1983 - Juni 2005) [kWh/m^2 /day]

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Rata-rata 2.84 2.67 3.38 3.92 4.44 4.7 4.98 5.03 4.86 4.07 3.4 3.2 3. Daya output yang dihasilkan dari panel surya tersebut dapat dihitung berdasarkan spesifikasi panel surya yang digunakan, dan juga dengan menggunakan persamaan : PG = AG x S x t x η PG = 1,94 [m^2 ] x 312 panel x 3,96 [kWh/m^2 /hari] x 0,15 PG = 359,54 [kWh/hari] PG = 131.232,1 [kWh/tahun] Keterangan: A = Luas panel surya S = Rata-rata insolasi matahari t = Lama penyinaran matahari η = Efisiensi panel surya

Analisa Biaya yang Dibutuhkan untuk membangun PLTS Biaya Investasi Awal Di bawah ini adalah data peralatan yang dibutuhkan beserta harganya untuk membangun PLTS sesuai dengan desain yang telah dibuat. Data harga-harga di bawah ini didapat dengan mencari langsung pemasok yang menjual barang-barang tersebut di internet, dan juga menghubungi langsung pemasok barang tersebut. Harga pengiriman dan instalasi di jakarta didapat dari hasil wawancara dengan salah satu kontraktor PLTS yang berlokasi di LTC Glodok.

Tabel 2. Data Harga Komponen dan Instalasi PLTS

Nama Barang Qyt. Satuan Harga Total Panel Surya 300WP 312 Pcs 5,100,000 /Pc 1,591,200, On Grid Inverter 20kW 5 Pc 86,000,000 /Pc 430,000, kWh Meter 1 Pc 850,000 /Pc 850, Besi Siku 50x50x4mm 832 Meter 129,950 /6 meter 18,019, Besi Hollow 40x60x2mm 455 Meter 180,800 /6 meter 13,710, Baut M8 x 15 mm 3328 Pcs 372 /Pc 1,238, Baut M8 x 60 mm 1248 Pcs 686 /Pc 856, Mur M8 4488 Pcs 1,000 /Pc 4,488, Konektor MC4 24 Pcs 45,000 /Pc 1,080, Konektor MC4 Y 13 Pcs 155,000 /Pc 2,015, Kabel 500 Meter 180,000 /18 meter 5,000, Rel Alumunium 2.1m 312 Pcs 1,500,000 /Pc 468,000, Sambungan Rel 208 Pcs 50,000 /Pc 10,400, Klem Ujung 208 Pcs 45,000 /Pc 9,360, Klem Tengah 520 Pcs 45,000 /Pc 23,400, Pengait Rel 936 Pcs 60,000 /Pc 56,160, Biaya Pengiriman, Pengerjaan Rangka, dan Instalasi PLTS 93.6 kWh 2,500,000 /kWh 234,000, Total 2,869,777, Dari data di atas dapat dilihat, untuk membuat PLTS yang dirancang membutuhkan total investasi awal sebesar Rp 2.869.777.544,- Biaya Pemeliharaan dan Operasional Biaya pemeliharaan dan operasional per tahun untuk PLTS, umumnya diperhitungkan sebesar 1 - 2% dari total biaya investasi awal (Jais, 2012). Berdasarkan acuan tersebut maka pada penelitian ini, besar persentase untuk biaya pemeliharaan dan operasional per tahun PLTS yang mencakup biaya untuk pekerjaan pembersihan panel surya, biaya pemeliharaan dan pemeriksaan peralatan dan instalasi akan ditetapkan sebesar 1% dari total investasi awal. Penentuan persentase 1% didasarkan bahwa negara Indonesia hanya mengalami dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau sehingga biaya pembersihan dan pemeliharaan panel suryanya tidak sebesar pada negara yang mengalami empat musim dalam satu tahun.

Peritungan NPV dibuat dengan proyeksi perhitungan pendapatan dan biaya yang terjadi selama 25 tahun (berdasarkan dengan penggunaan tingkat suku bunga (interst) sebesar 11% setiap tahun. (Patricia, 2012) Perhitungan NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus : NPV = Rt / Present Worth Factor NPV = Rt / (1 + i)t dimana : NPV = Net present value i = Tingkat suku bunga t = Waktu arus kas Maka nilai VPV dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Nilai NPV dari Rancangan PLTS

Tahun Biaya Investasi Arus Kas Masuk Tingat Suku Bunga (i=11%) Nilai Kas 0 Rp 3,587,221,919.00 1.00 Rp (3,587,221,919.00) 1 Rp 426,504,325.00 0.89 Rp 379,588,849. 2 Rp 426,504,325.00 0.79 Rp 337,834,075. 3 Rp 426,504,325.00 0.70 Rp 300,672,327. 4 Rp 426,504,325.00 0.63 Rp 267,598,371. 5 Rp 426,504,325.00 0.56 Rp 238,162,550. 6 Rp 426,504,325.00 0.50 Rp 211,964,670. 7 Rp 426,504,325.00 0.44 Rp 188,648,556. 8 Rp 426,504,325.00 0.39 Rp 167,897,215. 9 Rp 426,504,325.00 0.35 Rp 149,428,521. 10 Rp 426,504,325.00 0.31 Rp 132,991,384. 11 Rp 426,504,325.00 0.28 Rp 118,362,331. 12 Rp 426,504,325.00 0.25 Rp 105,342,475. 13 Rp 426,504,325.00 0.22 Rp 93,754,803. 14 Rp 426,504,325.00 0.20 Rp 83,441,774. 15 Rp 426,504,325.00 0.17 Rp 74,263,179. 16 Rp 426,504,325.00 0.15 Rp 66,094,229. 17 Rp 426,504,325.00 0.14 Rp 58,823,864. 18 Rp 426,504,325.00 0.12 Rp 52,353,239. 19 Rp 426,504,325.00 0.11 Rp 46,594,383. 20 Rp 426,504,325.00 0.10 Rp 41,469,000. 21 Rp 426,504,325.00 0.09 Rp 36,907,410. 22 Rp 426,504,325.00 0.08 Rp 32,847,595. 23 Rp 426,504,325.00 0.07 Rp 29,234,360. 24 Rp 426,504,325.00 0.06 Rp 26,018,580. 25 Rp 426,504,325.00 0.05 Rp 23,156,536. NPV Rp (323,771,631.40) Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa nilai NPV adalah Positif. Maka dapat disimpulkan, investasi PLTS tersebut dapat diterima. Jika dibandingkan dengan usia panel surya yang diperkirakan mencapai 25 tahun, maka dari hasil analisa ROI yang didapat, perancangan PLTS ini akan sangat menguntungkan.

Kesimpulan
  1. Dengan area seluas 855 m2, maka dapat dipasang panel surya berkapasitas 300 WP sebanyak 312 buah. Dan inverter 20 kW sebanyak 5 buah.
  2. Dari hasil perhitungan, didapatkan daya output yang dihasilkan perbulan adalah sebesar 10786,2 kWh. Dan daya output yang dihasilkan setiap tahun adalah sebesar 131.232,1 kWh.
  3. Dari hasil pengumpulan data, didapatkan biaya investasi awal untuk PLTS ini adalah sebesar Rp 2.869.777.544 dan biaya pemeliharaan beserta operasional adalah sebesar Rp 28.697.775.
  4. Dengan data dari hasil perhitungan ROI tersebut yaitu Pay Back Period selama 8 tahun 5 bulan, dibandingkan dengan estimasi rata-rata umur pemakaian panel surya yang mencapai 25 tahun, maka dapat disimpulkan bahwa pembuatan PLTS dengan menggunakan rancangan ini akan menghasilkan income yang baik untuk masa yang akan datang.