Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

periodontologi and its onoral thing, Cheat Sheet of Dentistry

this is a dentist paper butjsiakaoak kayskajaiwj jdueueuwiej snskzosolspllauwh she. suiee ushshsu usisj ushsbhe isksn q w e r t y uuu i i i oo a sdd ff ggg

Typology: Cheat Sheet

2017/2018

Uploaded on 10/30/2021

shaviraerdin
shaviraerdin 🇮🇩

1 document

1 / 8

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Irsan Ibrahim: Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan Chlorhexidine
7
Korespondensi:
Irsan Ibrahim
Laboratorium IMTKG FKG Univ.
Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Jl. Bintaro Permai Raya
No. 3. Jak-Sel 12330; Tel:
(021)73885254 ext 87 212;
HP : 0818660416; E-mail :
irsan_henshin@yahoo.com
Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan
Chlorhexidine Terhadap Perubahan Warna
Resin Akrilik Heat Cured
Irsan Ibrahim1, 2, Ferry Jaya1, Prima Luthfia2 , Dinis
Purnamaning Ayu Izzati3
1Staf pengajar, Lab IMTKG FKG Univ. Prof. Dr. Moestopo
(Beragama)
2Dokter gigi, RSIA Resti Mulya Penggilingan
3Mahasiswi Program Sarjana Kedokteran Gigi FKG Univ. Prof.
Dr. Moestopo (Beragama)
Abstrak
Latar Belakang : Basis gigi tiruan resin akrilik harus memiliki
warna yang alami, seperti warna jaringan rongga mulut.
Stabilitas warna adalah salah satu fitur yang paling penting dari
suatu bahan gigi, karena adanya perubahan warna merupakan
tanda penuaan dan kerusakan dari bahan tersebut. Menurut
beberapa penelitian dibutuhkan waktu 15 menit untuk larutan
khlorheksidin mengeleminasi jamur Candida Albicans secara
efektif. Tetapi bagaimana perubahan warna yang terjadi
pada basis akrilik itu sendiri. Adanya perubahan warna
menunjukkan adanya perubahan nilai kelompok warna yaitu
corak, kroma dan nilai. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam larutan
klorheksidin terhadap perubahan warna resin akrilik tipe heat
cured. Metode dan Bahan: Bahan yang digunakan adalah resin
akrilik heat cured dan total sampel berjumlah 21 buah yang
dibagi menjadi 3 kelompok waktu, yaitu kelompok 15 menit,
30 menit dan 45 menit. Masing-masing kelompok terdiri dari
7 buah sampel dan setiap sampel diukur nilai hue, value serta
chrome. Warna resin akrilik diperiksa sesudah perendaman
dengan alat Vita Easy Shade. Hasil: Terdapat perbedaan
warna chrome yang signifikan resin akrilik heat cured yang
direndam dalam larutan klorheksidin antara 30 menit dengan
45 menit. Kesimpulan: Perendaman resin akrilik heat cured
di dalam larutan khlorheksiden hingga 45 menit menyebabkan
warna resin akrilik heat cured lebih memudar. Pengguna gigi
tiruan akrilik agar lebih memperhatikan perubahan warna
yang terjadi di basisnya bila ia sering menggunakan obat
kumur klorheksidin.
Kata Kunci : Resin Akrilik, Khlorheksidin, Perubahan Warna
ISSN 2302-5271
pf3
pf4
pf5
pf8

Partial preview of the text

Download periodontologi and its onoral thing and more Cheat Sheet Dentistry in PDF only on Docsity!

Irsan Ibrahim: Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan Chlorhexidine Korespondensi: Irsan Ibrahim Laboratorium IMTKG FKG Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jl. Bintaro Permai Raya No. 3. Jak-Sel 12330; Tel: (021)73885254 ext 87 212; HP : 0818660416; E-mail : i r s a n _ h e n s h i n @ y a h o o. c o m

Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan

Chlorhexidine Terhadap Perubahan Warna

Resin Akrilik Heat Cured

Irsan Ibrahim1,^2 , Ferry Jaya^1 , Prima Luthfia^2 , Dinis Purnamaning Ayu Izzati^3 (^1) Staf pengajar, Lab IMTKG FKG Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (^2) Dokter gigi, RSIA Resti Mulya Penggilingan (^3) Mahasiswi Program Sarjana Kedokteran Gigi FKG Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Abstrak Latar Belakang : Basis gigi tiruan resin akrilik harus memiliki warna yang alami, seperti warna jaringan rongga mulut. Stabilitas warna adalah salah satu fitur yang paling penting dari suatu bahan gigi, karena adanya perubahan warna merupakan tanda penuaan dan kerusakan dari bahan tersebut. Menurut beberapa penelitian dibutuhkan waktu 15 menit untuk larutan khlorheksidin mengeleminasi jamur Candida Albicans secara efektif. Tetapi bagaimana perubahan warna yang terjadi pada basis akrilik itu sendiri. Adanya perubahan warna menunjukkan adanya perubahan nilai kelompok warna yaitu corak, kroma dan nilai. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam larutan klorheksidin terhadap perubahan warna resin akrilik tipe heat cured. Metode dan Bahan: Bahan yang digunakan adalah resin akrilik heat cured dan total sampel berjumlah 21 buah yang dibagi menjadi 3 kelompok waktu, yaitu kelompok 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Masing-masing kelompok terdiri dari 7 buah sampel dan setiap sampel diukur nilai hue , value serta chrome. Warna resin akrilik diperiksa sesudah perendaman dengan alat Vita Easy Shade. Hasil: Terdapat perbedaan warna chrome yang signifikan resin akrilik heat cured yang direndam dalam larutan klorheksidin antara 30 menit dengan 45 menit. Kesimpulan: Perendaman resin akrilik heat cured di dalam larutan khlorheksiden hingga 45 menit menyebabkan warna resin akrilik heat cured lebih memudar. Pengguna gigi tiruan akrilik agar lebih memperhatikan perubahan warna yang terjadi di basisnya bila ia sering menggunakan obat kumur klorheksidin. Kata Kunci : Resin Akrilik, Khlorheksidin, Perubahan Warna ISSN 2302-

Abstract Background: Denture base acrylic resin should have a natural color, like the color of the oral tissues. Color stability is one of the most important features of a dental material, because of discoloration is a sign of aging and damage of these materials. According to some studies it takes 15 minutes to a solution of chlorhexidine eliminate the fungus Candida albicans effectively. But how about discoloration on acrylic base itself. Discoloration indicates a change value of the color group that hue, chroma and value. Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of immersion time chlorhexidine against heat cured acrylic resin. Methods and Materials: The materials used are heat cured acrylic resin and total specimens totaling 21 pieces divided into 3 groups of the time, a group of 15 minutes, 30 minutes and 45 minutes. Each group consists of 7 pieces of specimens and each specimen measured value of hue, value and chrome. Acrylic resin colors checked after soaking with Vita Easy Shade tool. Results: There were significant differences in color chrome heat cured acrylic resin is immersion in chlorhexidine solution between 30 minutes to 45 minutes. Conclusion: Immersion heat cured acrylic resin in solution khlorheksiden up to 45 minutes causes the color heat cured acrylic resin is more faded. Users denture acrylic for more attention to color changes that occur in the base when he often used chlorhexidine mouthwash. Key words : Acrylic Resin, Chlorhexidine, Discoloration Pendahuluan Umumnya gigi tiruan di seluruh dunia yang terbuat dari resin akrilik karena biaya dan kemudahan dalam manipulasinya. Meskipun demikian, resin akrilik bukanlah bahan yang ideal, adanya perubahan warna dan kekasaran di permukaannya merupakan dua kelemahannya.^1 Basis gigi tiruan resin akrilik harus memiliki warna yang alami, seperti warna jaringan rongga mulut. Stabilitas warna adalah salah satu fitur yang paling penting dari suatu bahan gigi, karena adanya perubahan warna merupakan tanda penuaan dan kerusakan dari bahan tersebut. Banyak faktor yang terkait dengan perubahan warna , seperti akumulasi noda gigi, penyerapan air, degradasi bahan, pelarutan zat warna intrinsik, dan kekasaran permukaan. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa makanan yang berwarna-warni dan minuman dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna pada bahan polimer gigi seperti basis gigi tiruan resin akrilik.1- Menurut Scotti dkk. perubahan warna resin akrilik dapat disebabkan beberapa faktor antara lain kemampuan penyerapan cairan pada bahan, rasio polimer monomer yang tidak sesuai, kebiasaan makan dan minum yang mengandung zat warna. Perubahan warna resin akrilik tidak hanya berhubungan dengan sifat fisik dan kimianya saja, tetapi juga berhubungan dengan pola makan dan minum pasien. Kedelai, teh, saus, anggur merah, coklat, kopi dan sari buah adalah bahan makanan yang dapat mempengaruhi stabilitas warna resin akrilik.2, 3 Studi tentang warna adalah dasar dari estetik kedokteran gigi. Warna tidak JMKG 2016; 5 ( 1 ):7-14.

dan wax yang masih tertinggal dibuang. Setelah kering olesi cold mould seal. Polimer dan monomer diaduk dalam stelon pot porcelain dengan perbadingan 2,3:1 sesuai petunjuk pabrik sehingga adonan mencapai tahap dough. Mold yang telah diolesi separator diisi penuh dengan adonan resin akrilik. Plastik selopan diletakkan antara kuvet atas dan bawah, kemudian ditutup dan ditekan perlahan dengan pres hidrolik dengan tekanan 1160 psi (80 bar). Kuvet dibuka kembali dan kelebihan akrilik dipotong, kemudian kuvet ditutup kembali, dilakukaan pengepresan kembali, kemudian baut dipasang. Kuvet tersebut direbus didalam air medidih 100°C selama 45 menit. Kuvet dikeluarkan dan dibiarkan dingin pada suhu kamar, sampel dikeluarkan dari kuvet kemudian dirapikan untuk menghilangkan bagian yang tajam dengan menggunakan bur fraser. Sampel diratakan dan dirapikan dengan menggunakan rotary grinder. Permukaan sampel dihaluskan dengan menggunakan bur white stone dilanjutkan dengan menggunakan abrassive paper di bawah air hingga dihasilkan permukaan yang benar-benar rata dan halus. Setelah itu, semua sampel dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa akrilik dan disimpan dalam desikator selama 24 jam.5- Selanjutnya sampel diberi perlakuan, dengan membagi menjadi 3 kelompok masing-masing 7 sampel untuk kelompok yang direndam selama 15 menit, 30 menit, dan 45 menit dalam larutan klorhexidin ( Chlorhexidine gluconate) 0,2% (Minosep, Minorock, Jakarta). Sampel dikeluarkan dan dibersihkan dengan air kemudian diletakkan diatas tisu kering pada suhu kamar dan selanjutnya sampel dikeringkan dalam desikator selama 24 jam. Pengolahan data dengan pengukuran stabilitas warna dengan menggunakan alat spektrofotometer (VITA Easyshade V, VITA, Jerman). Pengukuran dilakukan pada sampel sebelum dan sesudah direndam (setelah disimpan dalam desikator) dalam larutan klorheksidin 15, 30, dan 45 menit. Analisa data yang dilakukan menggunakan dua jenis pengujian uji statistik, yaitu uji Gambar 1. Perbandingan perubahan warna sampel resin akrilik heat cured sebelum dan sesudah perendaman dalam klorheksidin 15 menit. statistik Wilcoxon dan uji statistik Kruskal Walis. Uji ini dilakukan bila distribusi data tidak normal_._ Pengujian uji statistik Wilcoxon dilakukan untuk melihat perbandingan warna corak, nilai, dan kroma antara sampel sebelum dilakukan perlakuan dan pada sampel setelah dilakukan perlakuan dengan signifikan 0,05. Dan pengujian uji statistik Kruskal Walis dilakukan untuk melihat selisih perubahan warna corak, nilai, dan kroma antara 3 kelompok perlakuan dengan signifikan 0,05.^9 HASIL Hasil penelitian ini dapat terlihat pada gambar berikut : Gambar 2. Perbandingan perubahan warna sampel resin akrilik heat cured sebelum dan sesudah perendaman dalam klorheksidin 30 menit. JMKG 2016; 5 ( 1 ):7-14.

Irsan Ibrahim: Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan Chlorhexidine Tabel 2. Hasil uji Mann Whitney perubahan warna kroma antara kelompok lama perendaman (15, 30, dan 45 menit). Signifikan 15 menit 30 menit 45 menit 15 menit --- 0,063 0, 30 menit 0,063 --- 0,18* 45 menit 0,522 0,18* --- Signifikan p<0, Pada Gambar 4. terlihat perubahan warna baik corak, kroma maupun nilai setelah direndam dalam klorheksidin selama 15, 30, dan 45 menit. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan uji non parametrik Kruskal Wallis dan Mann Whitney untuk mengetahui kelompok warna manakah yang memiliki perbedaan yang signifikan setelah direndam dalam klorheksidin hingga 45 menit. Hasil tidak signifikan untuk warna corak dan nilai warna pada waktu perendaman 15 menit, 30 menit, dan 45 menit adalah p>0.05 (Tabel 1.). Hasil tidak signifikan untuk warna kroma antara waktu perendaman 15 menit dengan 30 menit dan waktu perendaman 15 menit dengan 45 menit. Hasil signifikan untuk warna kroma antara waktu perendaman 30 menit dengan waktu perendaman 45 menit adalah p<0.05 (Tabel 2.), maka kesimpulannya adalah ”terdapat perubahan warna resin akrilik heat cured yang signifikan pada nilai kroma pada waktu perendaman 30 menit dengan 45 menit di dalam larutan khlorheksidin. Pembahasan Bahan dasar basis gigi tiruan yang sering dipakai adalah resin akrlikik jenis heat cured. Resin jenis ini digunakan sebagai basis gigi tiruan oleh karena bahan ini memiliki sifat yang tidak toksik, tidak iritasi, serta tidak larut dalam cairan mulut. Namun, beberapa kekurangan resin akrilik jenis heat cured yaitu dapat mengalami perubahan setelah beberapa waktu dipakai dalam mulut. Perubahan warna resin akrilik heat cured dapat disebabkan oleh sifat fisik yang dimiliki oleh resin akrilik heat cured yaitu kemampuan menyerap cairan atau water Gambar 3. Perbandingan perubahan warna sampel resin akrilik heat cured sebelum dan sesudah perendaman dalam klorheksidin 45 menit. Gambar 4. Perubahan warna (corak, kroma, dan nilai) sampel resin akrilik heat cured sesudah direndam dalam klorheksidin selama 15, 30, dan 45 menit. Tabel 1. Hasil uji Kruskal Wallis perubahan warna corak, kroma, dan nilai antara kelompok lama perendaman (15, 30, dan 45 menit). Corak Kroma Nilai Signifikan 0,051 0,040 0, *Signifikan p<0, Berdasarkan Gambar 1, 2, dan 3 terlihat adanya perubahan warna baik corak, kroma dan nilai, sebelum dan sesudah perendaman dalam larutan klorheksidin. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikan p<0,05 baik kelompok warna corak, kroma maupun nilai.

Irsan Ibrahim: Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan Chlorhexidine degradasinya merupakan senyawa yang beracun dan karsinogenik.^12 Menurut Zong dan Kirsh (2012) mempelajari tentang degradasi klorheksidin dan menyimpulkan bahwa dalam kondisi asam, klorheksidin akan terjadi pembentukan langsung PCA. Sedangkan dalam kondisi basa, klorheksidin tidak langsung membentuk PCA tetapi melalui pembentukan p-chlorophenylurea. Menurut produsen di Jerman, klorheksidin mengandung <500 mg PCA / kg, menghasilkan maksimum sekitar 1,5 mg PCA / L dalam larutan klorheksidin.Konsentrasi PCA antara 0,5 dan 2,4 mg / L yang terdeteksi dalam larutan klorheksidin (klorheksidin 0,2%). Dengan asumsi dua kali kumur - kumur per hari dengan 10 mL larutan klorheksidin per sekali kumur, maka mukosa mulut yang terpajan PCA antara 10 sampai dengan 48 μg. Sekitar 30% dari klorheksidin ada dalam rongga mulut dan sekitar 4% ditelan. Oleh karena itu, penyerapan PCA dari obat kumur sebesar adalah 50-255 ng / kg berat badan (berat rata-rata tubuh 64 kg).^13 Kemampuan penyerapan cairan pada bahan dan lingkungan sekitar yang dimiliki oleh resin akrilik heat cured menyebabkan terserapnya larutan khlorheksidin ke dalam resin akrilik heat cured , dimana terdapat kandungan unsur Cl-^ dalam larutan khlorheksidin menyebabkan unsur Cl-^ yang mengandung ion kation dan anion bereaksi dengan zat warna akrilik (ikatan rangkap dua) sehingga menyebabkan warna resin akrilik heat cured memudar. Pigmen warna dalam akrilik heat cured dapat bereaksi dengan ion klor karena lama kontak dengan cairan klorheksidin dan penyerapan ion klor yang masuk ke dalam porositas akrilik yang dapat melarutkan pigmen akrilik karena konsentrasi yang lebih besar. Ion klor memiliki sifat netral dan merupakan basa konjugat dari asam klorida yang merupakan asam kuat. Ion klorida membentuk endapan dengan ion ion Ag+, Pb+, dan Hg+ berperan dalam pembentukan kompleks melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.3, 6 Bila sampel dilihat dengan mata, perubahan warna yang terjadi tidak tampak bahkan bisa tidak terlihat sama sekali, namun saat dilakukan evaluasi dengan alat VITA EasyShade akan tampak perubahan warna pada resin akrilik heat cured. Alat ini dirancang untuk mengukur permukaan datar, dan halus. Namun apabila digunakan pada permukaan yang cembung seperti permukaan gigi maka akan sulit menentukan warna gigi secara keseluruhan. Ujung probe dari alat ini akan menangkap sekitar 25% dari warna yang dipantulkan kembali dari permukaan gigi sehingga perbedaan letak alat pada permukaan gigi akan memberikan penilaian yang berbeda pula.^4 Perubahan warna yang terjadi pada resin akrilik heat cured dapat menjadi alasan penggantian basis protesa pada pengguna gigi tiruan yang membutuhkan penampilan estetik yang baik. Dimana penggantian basis protesa akibat terjadinya perubahan warna dapat merugikan baik pihak pasien maupun dokter dari segi waktu dan juga uang. Kesimpulan Perubahan warna kroma resin akrilik heat cured terjadi setelah direndam di dalam larutan khlorheksidin hingga 45 menit. Kemampuan penyerapan cairan dari lingkungan sekitar oleh resin akrilik heat cured menyebabkan terserapnya larutan khlorheksidin ke dalam resin akrilik heat cured , dimana kandungan unsur Cl-^ dalam larutan khlorheksidin menyebabkan unsur Cl-^ yang mengandung ion kation dan anion bereaksi dengan zat warna akrilik sehingga menyebabkan warna resin akrilik heat cured memudar. Bagi pasien pemakai gigi tiruan akrilik agar lebih memperhatikan perubahan warna yang terjadi di basisnya bila ia sering menggunakan obat kumur klorheksidin. Daftar Pustaka

  1. Haghi HR, Asadzadeh N, Sahebalam R, et al. 2015. Effect of Denture Cleansers on Color Stability and Surface Roughness of Denture Base Acrylic Resin. Indian Journal of Dental Research 26: 163-6.
  2. Rianti D and Munadziroh E. 2000.

Perubahan Warna Resin Akrilik Untuk Basis Gigi Tiruan Dan Mahkota Jaket Akibat Jus Apel. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 7(Edisi Khusus): 650-4.

  1. David and Munadziroh E. 2005. Perubahan Warna Lempeng Resin Akrilik Yang Direndam Dalam Larutan Desinfektan Sodium Hipoklorit Dan Klorhexidin. Maj. Ked. Gigi. 38: 36-40.
  2. Gómez-Polo C, Gómez-Polo M, Vázquez de Parga JAM, et al. 2015. Study of the Most Frequent Natural Tooth Colors in the Spanish Population Using Spectrophotometry. Journal of Advanced Prosthodontics 7: 413-22.
  3. Anonymous. 2015. Safety Data Sheet Sr Triplex Hot Polimer. Available at: http:// www.ivoclarvivadent.com/en/products/ r e m o v a b l e - d e n t u r e - p r o s t h e t i c s / materials-for-dentures/sr-triplex-hot.
  4. Kangsudarmanto Y, Rachmadi P and KF IWA. 2014. Perbandingan Perubahan Warna Heat Cured Acrylic Basis Gigi Tiruan. Dentino (Jur. Ked. Gigi) II: 205-
  5. Powers J and Sakaguchi R. 2003. Craig’s Restorative Dental Materials. 12 ed. MIssouri: Evolve, 190-201.
  6. Anusavice K. 2006. Phillips’ Science of Dental Materials, 11 th^ ed. Missouri: Elsevier, 399-441.
  7. Sopiyudin DM. 2004. Seri Statistik: Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Uji Hipotesis Dengan Menggunakan Spss Program 12 Jam, 1st ed. Depok: Bina Mitra Press, 192.
  8. Sikri VK. 2010. Color: Implications in Dentistry. Journal of Conservative Dentistry 13: 249-55.
  9. Irfany, Dharmautama M and Damayanti I. 2014. Stabilitas Warna Basis Akrilik Gigitiruan Lepasan Setelah Pembersihan Dengan Ekstrak Dan Infusa Bunga Rosella. Dentofasial 13: 38-42.
  10. Souza M, Cecchin D, Barbizam JVB, et al.
  11. Evaluation of the Colour Change in Enamel and Dentine Promoted by the Interaction between 2% Chlorhexidine and Auxiliary Chemical Solutions. Australian Endodontic Journal 39: 107-
  12. Bernardi A and Teixeira CS. 2015. The Properties of Chlorhexidine and Undesired Effects of Its Use in Endodontics. Quintessence International 46: 575-82. JMKG 2016; 5 ( 1 ):7-14.