Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Laporan Praktikum Kimia Dasar, Lab Reports of Chemistry

Laporan Praktikum Kimia Dasar.

Typology: Lab Reports

2020/2021

Available from 09/25/2022

pejuangcuan
pejuangcuan 🇮🇩

24 documents

1 / 3

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Laporan Praktikum Kimia Dasar
REAKSI ASAM BASA
I.
Tujuan Percobaan
1. Mengisolasi indikator alam serta menganalisa sifat keasaman zat
2. Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH
II. Metode Percobaan
Data pengamatan yang dihasilkan
1) Titrasi HCl dengan NaOH
NaOH dimasukkan ke dalam buret
HCl dimasukkan ke dalam erlenmeyer
ditambahkan 2-3 tetes indikator PP
Keran buret tempat NaOH dibuka pelan- pelan,
dan ditutup kembali setelah NaOH tercampur
dengan HCl
Erlenmeyer tempat HCl di goyangkan
Jika belum terjadi perubahan warna, keran
dibuka kembali secara pelan-pelan
Setelah HCl berubah warna, itu berarti sudah
mencapai titik akhir titrasi
Lakukan titrasi sebanyak 3 kali
Volume NaOH yang digunakan di catat.
Volume HCL (mL) Volume NaOH (mL)
5 4,3
5 4,0
5 4,3
[NaOH] = 0,027 M
Volume rata-rata NaOH Konsentrasi HCl
4,2 mL 0,02268 M
Data perhitungan terdapat pada lampiran dibawah.
III. Pembahasan
Titrasi ialah cara analisis yang memungkinkan kita untuk mengukur jumlah pasti suatu larutan dengan mereaksikan
suatu larutan particle yang konsentrasinya diketahui. Pada waktu titrasi, larutan yang mengandung suatu pereaksi
dimasukkan dalam measuring device yang disebut penitrasi. Larutan ini diteteskan perlahan lahan melalui kran
dalam Erlenmeyer yang mengandung pereaksi lain. Titrasi dihentikan sampai warna indikator berubah. Perubahan
warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (Brady,1997). Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi
indikator alam, analisa sifat keasaman zat serta menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH. Prinsip
percobaan ini juga berdasarkan reaksi penetralan di mana reaksinya melibatkan asam maupun basa sebagai titer dan
titran. Titrasi ini dilakukan untuk menentukan kadar larutan asam menggunakan larutan basa atau sebaliknya dan
biasanya menggunakan indikator tertentu. Lalu, titrasi asam basa adalah menetralkan larutan yang tidak diketahui
dengan cara meneteskan titrasi suatu asam kuat dan basa kuat yang diketahui konsentrasinya ke dalam larutan
tersebut. Menurut Arhenius, asam adalah zat yang larut dalam air untuk memberikan ion-ion H+, Sedangkan basa
adalah zat yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion OH-. Menurut Teori Lewis, menyatakan bahwa
asam adalah spesi apa saja yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah spesi apa
saja yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (Keenan, 1990). Bronsted-lowry mendefinisikan bahwa asam
adalah suatu senyawa yang mampu menyumbang proton. Dipihak lain, tiap senyawa yang mampu menerima proton
dianggap sebagai basa akseptor proton . Titrasi memiliki banyak macam seperti titrasi redoks, iodometri, iodimetri,
argentometri, permanganometri, asam basa dll. Laporan praktikum kali ini membahas tentang titrasi asam basa.
Titrasi asam basa merupakan salah satu metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang
ada dalam larutan. Langkah-langkah pada percobaan ini yang dilakukan adalah memiliki konsentrasi NaOH yang
tidak diketahui digunakan untuk menentukan konsentrasi HCl yang tidak diketahui juga maka melakukan titrasi
dengan cara memasukkan larutan HCl volume 5 mL ke dalam labu erlenmeyer ditambahkan larutan NaOH hingga
mencapai tanda 0 dengan diperlukannya indikator berupa fenolftalein lalu dilakukan beberapa kali kemudian dilihat
bahwa perubahan warna pink muda, sementara larutan NaOH turun mencapai titik akhir yang disebabkan
menambahkan menambahkan lebih banyak larutan NaOH melebihi batas yang dibutuhkan untuk titik akhir, Keadaan
ini disebut sebagai titik ekuivalen yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana
jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan
dimana titrasi
dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ini
Nilai
Volume rata-rata NaOH
Konsentrasi HCl
pf3

Partial preview of the text

Download Laporan Praktikum Kimia Dasar and more Lab Reports Chemistry in PDF only on Docsity!

Laporan Praktikum Kimia Dasar

REAKSI ASAM BASA

I. Tujuan Percobaan

  1. Mengisolasi indikator alam serta menganalisa sifat keasaman zat
  2. Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH II. Metode Percobaan Data pengamatan yang dihasilkan
  1. Titrasi HCl dengan NaOH
  • NaOH dimasukkan ke dalam buret
  • HCl dimasukkan ke dalam erlenmeyer ditambahkan 2 - 3 tetes indikator PP
  • Keran buret tempat NaOH dibuka pelan- pelan, dan ditutup kembali setelah NaOH tercampur dengan HCl
  • Erlenmeyer tempat HCl di goyangkan
  • Jika belum terjadi perubahan warna, keran dibuka kembali secara pelan-pelan
  • Setelah HCl berubah warna, itu berarti sudah mencapai titik akhir titrasi
  • Lakukan titrasi sebanyak 3 kali
  • Volume NaOH yang digunakan di catat. Volume HCL (mL) Volume NaOH (mL) 5 4, 5 4, 5 4, [NaOH] = 0,027 M Volume rata-rata NaOH Konsentrasi HCl 4,2 mL 0,02268 M Data perhitungan terdapat pada lampiran dibawah. III. Pembahasan Titrasi ialah cara analisis yang memungkinkan kita untuk mengukur jumlah pasti suatu larutan dengan mereaksikan suatu larutan particle yang konsentrasinya diketahui. Pada waktu titrasi, larutan yang mengandung suatu pereaksi dimasukkan dalam measuring device yang disebut penitrasi. Larutan ini diteteskan perlahan lahan melalui kran dalam Erlenmeyer yang mengandung pereaksi lain. Titrasi dihentikan sampai warna indikator berubah. Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (Brady,1997). Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi indikator alam, analisa sifat keasaman zat serta menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH.Prinsip percobaan ini juga berdasarkan reaksi penetralan di mana reaksinya melibatkan asam maupun basa sebagai titer dan titran. Titrasi ini dilakukan untuk menentukan kadar larutan asam menggunakan larutan basa atausebaliknya dan biasanya menggunakan indikator tertentu. Lalu, titrasi asam basa adalah menetralkan larutan yang tidak diketahui dengan cara meneteskan titrasi suatu asam kuat dan basa kuat yang diketahui konsentrasinya ke dalam larutan tersebut. Menurut Arhenius, asam adalah zat yang larut dalam air untuk memberikan ion-ion H+, Sedangkan basa adalah zat yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion OH-. Menurut Teori Lewis, menyatakan bahwa asam adalah spesi apa saja yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron, sedangkanbasa adalah spesi apa saja yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (Keenan, 1990). Bronsted-lowry mendefinisikan bahwa asam adalah suatu senyawa yang mampu menyumbang proton. Dipihak lain, tiap senyawa yang mampu menerima proton dianggap sebagai basa akseptor proton. Titrasi memiliki banyak macam seperti titrasi redoks, iodometri, iodimetri, argentometri, permanganometri, asam basa dll. Laporan praktikum kali ini membahas tentang titrasi asam basa. Titrasi asam basa merupakan salah satu metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang ada dalam larutan. Langkah-langkah padapercobaan ini yang dilakukan adalah memiliki konsentrasi NaOH yang tidak diketahui digunakan untuk menentukan konsentrasi HCl yang tidak diketahui juga maka melakukan titrasi dengan cara memasukkan larutan HCl volume 5 mL ke dalam labu erlenmeyer ditambahkan larutan NaOH hingga mencapai tanda 0 dengan diperlukannya indikator berupa fenolftalein lalu dilakukan beberapa kali kemudian dilihat bahwa perubahan warna pink muda, sementara larutan NaOH turun mencapai titik akhir yang disebabkan menambahkan menambahkan lebih banyak larutan NaOH melebihi batas yang dibutuhkan untuk titik akhir, Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ini Volume rata-rata NaOH Konsentrasi HCl

mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik ekuivalen. Sedangkan titik akhir memiliki sedikit kelebihan jumlah mol OH-^ dan muncul sebagai perubahan warna permanen dalam titrasi. Indikator titrasi asam basa banyak digunakan untuk mengetahui titik ekuivalen reaksi. Dalam melakukan percobaan titrasi asam basa juga diperlukan indiktor. Indikator asam basa merupakan zat warna yang perubahan warnanya tampak jelas dalam rentang pH yang sempit (Gustriani dkk., 2016). Indikator memberikan perubahan warna pada suasana asam maupun basa dengan memiliki warna yang konsisten dalam senyawa yang stabil (Ika, 2009). Beberapa contoh indikator seperti bromofenol biru (BTB), metil jingga (MJ), metil merah (MM), dan fenolftalein (PP). Dalam percobaan titrasi HCl dengan NaOH ini indikator yang digunakan adalah PP karena memiliki trayek pH sebesar 8,3 – 10 (Gustrini, 2016). Lalu, fungsi indikator ini adalah untuk mengetahui titik akhir titrasi, apabila indikator digunakan dengan tepat maka indikator tersebut akan berubah warnanya pada titik akhir titrasi. Reaksi yang terjadi: NaOH(aq) + HCl(aq)NaCl(aq) + H 2 O(l) Reaksi netralisasi dalam percobaan ini terjadi antara ion hidrogen (H+) sebagai asam dengan ion hidroksida (OH-) sebagai basa sehingga terbentuk air H 2 O dengan sifat netral atau amfoter maka titrasi yang digunakan adalah titrasi alkalimetri karena digunakan larutan standart NaOH (basa). Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali agar diperoleh data yang akurat. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : pada titrasi pertama, warna larutan HCl berubah menjadi merah muda ketika NaOH penitrasi yang digunakan sebanyak 4,3 mL. Pada titrasi kedua, dengan indikator yang sama, 4,0 mL. Untuk titrasi ketiga, volume NaOH yang diperlukan adalah sebanyak 4,3 mL. Sehingga diperoleh volume rata-ratanya 4,2 mL setelah itu dengan menggunakan persamaan M 1 x V 1 = M 2 x V 2 memasukkan volume rata-rata yang diperoleh dan data pengamatan yang diberikan maka konsentrasi HCl didapat sebesar 0,02268 M. IV. Kesimpulan Kesimpulan dalam percobaan kali ini yang mentitrasi HCl dan NaOH akan menghasilkan NaCl dan H2O, dan para praktikan dapat menghitung jumlah kemolaran HCl melalui titrasi dengan hasil sebesar 0,02268 M Daftar Pustaka Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar, Konsep-Konsep Inti edisi ke- 3. Jakarta: Erlangga. Brady, James. 1999. Kimia Universitas. Jakarta: Binarupa Aksara. Ika, D. 2009. Alat Otomatisasi Kadar Vitamin C dengan Metode Titrasi Asam Basa. Jurnal Neutrino , 1 (2) : 163 - 178 Nama Praktikan (NIM) Muammar Haidar Hakim (M02210 55 ) Assisten Penanggungjawab modul Maratus Sholihah NIM: M Assisten Pendamping diskusi Maratus Sholihah NIM : M