

Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Laporan Praktikum Kimia Dasar.
Typology: Lab Reports
1 / 3
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Laporan Praktikum Kimia Dasar
I. Tujuan Percobaan
mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik ekuivalen. Sedangkan titik akhir memiliki sedikit kelebihan jumlah mol OH-^ dan muncul sebagai perubahan warna permanen dalam titrasi. Indikator titrasi asam basa banyak digunakan untuk mengetahui titik ekuivalen reaksi. Dalam melakukan percobaan titrasi asam basa juga diperlukan indiktor. Indikator asam basa merupakan zat warna yang perubahan warnanya tampak jelas dalam rentang pH yang sempit (Gustriani dkk., 2016). Indikator memberikan perubahan warna pada suasana asam maupun basa dengan memiliki warna yang konsisten dalam senyawa yang stabil (Ika, 2009). Beberapa contoh indikator seperti bromofenol biru (BTB), metil jingga (MJ), metil merah (MM), dan fenolftalein (PP). Dalam percobaan titrasi HCl dengan NaOH ini indikator yang digunakan adalah PP karena memiliki trayek pH sebesar 8,3 – 10 (Gustrini, 2016). Lalu, fungsi indikator ini adalah untuk mengetahui titik akhir titrasi, apabila indikator digunakan dengan tepat maka indikator tersebut akan berubah warnanya pada titik akhir titrasi. Reaksi yang terjadi: NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H 2 O(l) Reaksi netralisasi dalam percobaan ini terjadi antara ion hidrogen (H+) sebagai asam dengan ion hidroksida (OH-) sebagai basa sehingga terbentuk air H 2 O dengan sifat netral atau amfoter maka titrasi yang digunakan adalah titrasi alkalimetri karena digunakan larutan standart NaOH (basa). Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali agar diperoleh data yang akurat. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : pada titrasi pertama, warna larutan HCl berubah menjadi merah muda ketika NaOH penitrasi yang digunakan sebanyak 4,3 mL. Pada titrasi kedua, dengan indikator yang sama, 4,0 mL. Untuk titrasi ketiga, volume NaOH yang diperlukan adalah sebanyak 4,3 mL. Sehingga diperoleh volume rata-ratanya 4,2 mL setelah itu dengan menggunakan persamaan M 1 x V 1 = M 2 x V 2 memasukkan volume rata-rata yang diperoleh dan data pengamatan yang diberikan maka konsentrasi HCl didapat sebesar 0,02268 M. IV. Kesimpulan Kesimpulan dalam percobaan kali ini yang mentitrasi HCl dan NaOH akan menghasilkan NaCl dan H2O, dan para praktikan dapat menghitung jumlah kemolaran HCl melalui titrasi dengan hasil sebesar 0,02268 M Daftar Pustaka Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar, Konsep-Konsep Inti edisi ke- 3. Jakarta: Erlangga. Brady, James. 1999. Kimia Universitas. Jakarta: Binarupa Aksara. Ika, D. 2009. Alat Otomatisasi Kadar Vitamin C dengan Metode Titrasi Asam Basa. Jurnal Neutrino , 1 (2) : 163 - 178 Nama Praktikan (NIM) Muammar Haidar Hakim (M02210 55 ) Assisten Penanggungjawab modul Maratus Sholihah NIM: M Assisten Pendamping diskusi Maratus Sholihah NIM : M